Selain sistem ekonomi konvensional yang kita kenal, sistem ekonomi syariah juga salah satu sistem ekonomi yang populer, khususnya untuk nasabah yang memeluk agama Islam dan ingin melakukan aktivitas agama sesuai dengan ajaran dan syariat Islam. Indonesia, sebagai salah satu negara pemeluk agama Islam terbesar di dunia, menjadi salah satu negara dengan perkembangan ekonomi syariah terbesar di dunia.
Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang menjalankan ekonomi syariah bahkan menjadi yang terbesar di dunia. Ekonomi syariah dengan keunggulan seperti mementingkan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi keadilan banyak diadopsi. Nah, berikut ini negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia.
Pengertian Ekonomi Syariah
Sebelum membahas mengenai negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu pengertian dari ekonomi syariah. Ekonomi syariah adalah sebuah pendekatan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam dalam sistem keuangan dan ekonomi.
Prinsip-prinsip ini meliputi larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian), maysir (spekulasi), dan haram (larangan terhadap bisnis yang bertentangan dengan nilai-nilai agama). Ekonomi syariah bertujuan untuk menciptakan sebuah sistem keuangan yang adil, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi banyak orang atau banyak pihak.
Salah satu prinsip utama dalam ekonomi syariah adalah larangan terhadap riba. Riba dianggap tidak adil dalam transaksi keuangan. Dalam sistem ekonomi syariah, bunga dilarang, dan penggunaan sistem keuangan yang sesuai dengan prinsip keadilan dan keberlanjutan dianjurkan.
Misalnya, dalam pembiayaan, bank syariah menggunakan mekanisme bagi hasil (profit and loss sharing) mengacu pada akad mudharabah dan musyarakah, dimana keuntungan dan kerugian dibagi antara pihak yang terlibat (nasabah dan bank syariah terkait).
Selain itu, prinsip gharar dan maysir juga menjadi perhatian dalam ekonomi syariah. Gharar merujuk pada ketidakpastian atau ketidakjelasan dalam transaksi. Transaksi yang mengandung gharar dianggap tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan dapat menimbulkan konflik. Oleh karena itu, kontrak dalam ekonomi syariah haruslah jelas, adil, dan transparan.
Prinsip maysir melarang spekulasi yang berlebihan dan perjudian. Ekonomi syariah mendorong kegiatan ekonomi yang berbasis pada kerja keras, kreativitas, dan produktivitas yang memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Investasi spekulatif yang tidak memberikan manfaat nyata dihindari, sedangkan investasi dalam sektor riil dan proyek yang berdampak positif ditekankan.
Dalam ekonomi syariah mewajibkan zakat dan sedekah yang menjadi bagian penting dari kehidupan ekonomi umat Muslim. Zakat adalah kewajiban membayar sebagian harta yang dimiliki kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, kaum dhuafa, dan lain sebagainya. Sedangkan sedekah adalah tindakan sukarela memberikan bantuan atau sumbangan kepada yang membutuhkan. Kedua konsep ini bertujuan untuk mendorong pembagian kekayaan yang adil dan pengentasan kemiskinan.
Secara keseluruhan, ekonomi syariah merupakan alternatif yang berkelanjutan dan berkeadilan dalam sistem keuangan dan ekonomi. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam, ekonomi syariah bertujuan untuk menciptakan kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat, ekonomi syariah dapat menjadi panduan dalam membangun sistem keuangan yang beretika dan berkelanjutan.
Negara dengan Sistem Ekonomi Syariah Terbesar
- Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan dan aktivitas ekonomi syariah terbesar di dunia. Berbagai langkah dilakukan untuk memperkuat landasan aktivitas ekonomi syariah, mulai dari landasan hukum, ekspor makanan halal dan juga sertifikasi halal.
Sedangkan dari segi perbankan, Indonesia punya beberapa pilihan perbankan syariah yang juga banyak dilirik oleh nasabah, mulai dari Bank Muamalat, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah, dan yang terbesar adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan hasil peleburan dari beberapa bank plat merah, yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah.
- Malaysia
Negara tetangga Indonesia ini juga sudah dikenal lama berada di daftar negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia. Malaysia berhasil mengembangkan laju dan tumbuh ekonomi syariah salah satunya di bidang finansial dan teknologi.
Malaysia menyediakan jasa fintech berdasarkan syariah yang banyak dimanfaatkan masyarakatnya. Tidak hanya itu, Malaysia juga mengembangkan ekonomi syariah di sektor lain seperti bidang travel yang muslim-friendly, halal food, serta bidang lain yang bersentuhan dengan sistem ekonomi syariah.
- Arab Saudi
Arab Saudi merupakan salah satu negara dengan perkembangan ekonomi syariah terbesar di dunia. Negara ini sangat unggul di bidang islamic finance. Selain itu, Arab Saudi juga memperkenalkan sektor halal food yang cukup sukses dan juga mengembangkan sektor pariwisata.
- Turki
Negara areanya yang terletak di benua Eropa dan Asia ini juga masuk ke dalam daftar negara dengan sistem ekonomi syariah terbesar di dunia, dengan sektor pendukungnya berasal dari halal food dan juga fashion. Turki juga berhasil jadi salah satu negara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan muslim, dan tentu saja ramah akan kedatangan mereka.
- Brunei Darussalam
Negara ini juga dikenal sebagai negara dengan sistem ekonomi syariah terbesar di dunia. Di Brunei, ada dua perbankan yang menjalankan sistem syariah, yaitu Islamic Bank of Brunei dan Tabungan Amanah Islam Brunei.
Ekonomi syariah di Brunei mulai berkembang saat bank Tabungan Amanah Islam Brunei berdiri pada tahun 1992, disusul oleh Islamic Bank of Brunei yang beroperasi pada tahun 993 menggantikan International Bank of Brunei. Hingga saat ini, Brunei Darussalam konsisten sebagai salah satu negara dengan sistem ekonomi syariah terbesar di dunia.
Kehadiran ekonomi syariah merupakan jawaban bagi para nasabah yang ingin menjalankan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan syariat dan juga aturan agama Islam. Dengan begitu, bank syariah ini menjadi pilihan yang pas untuk nasabah yang cocok dengan sistem ekonomi Islam.