Berita dunia hari ini mengetengahkan tentang pembangunan jembatan prestisius yang dilakukan oleh Cina. Jembatan yang menghubungkan tiga kota di daerah kawasan pantai di Cina Selatan ini dianggap setara dengan pembangunan 60 Menara Eiffel! Tidak hanya itu, proyek pembangunan jembatan ini juga termasuk di dalamnya pembuatan terowongan bawah laut. Diharapkan dengan adanya jembatan tersebut, perjalanan dari Zhuhai menuju Hongkong dapat dipangkas hingga memerlukan waktu setengah jam saja. Sebelumnya, lama perjalanan antara dua kota tersebut memakan waktu hingga empat jam.
Jembatan Cina Terpanjang di Dunia (globalconstructionreview.com)
Selain bertujuan untuk memangkas waktu di perjalanan, proyek ini juga bertujuan untuk menyaingi kegiatan ekonomi seperti yang telah ada di San Francisco, Tokyo, dan New York dengan Silicon Valley-nya. Berita dunia hari ini di www.matamatapolitik.com juga mengabarkan bahwa pembangunan jembatan ini adalah salah satu langkah untuk membuka diri serta melakukan reformasi untuk mengubah negara komunis yang sebelumnya tertutup itu menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi di dunia.
Dalam proses pendirian jembatan tersebut, tentu saja mengalami proses dan kontra. Bagi pihak yang kontra lebih dikarenakan oleh adanya anggapan bahwa proyek itu hanya merupakan sebuah saran untuk membuang uang, baik dari segi pembuatannya dan perawatannya. Ditambah lagi adanya alokasi anggaran yang ternyata melebihi dari perkiraan sebelumnya.
Dilansir oleh media setempat, setidaknya sudah ada 18 orang pekerja yang meninggal selama proses pembuatan jembatan itu. Bahkan menurut surat kabar South China Morning Post, beberapa keluarga pekerjaan menggugat kontraktor proyek jembatan itu karena dianggap tidak melindungi para pekerjanya. Kemudian pemerintah Hongkong mendenda Eman kontraktor sebesar USD$ 82.00 dengan alasan yang sama, yakni kegagalan melindungi pekerja.
Rencana jembatan tersebut selesai di tahun 2016. Namun, sayangnya tertunda karena kekurangan material bahan baku pembuatan jembatan serta jumlah pekerja yang sedikit menjadi penyebab mundurnya proyek ini. Ada belasan orang telah didakwa tahun lalu, karena dianggap telah terindikasi melakukan suap terkait dengan tes kekuatan beton yang ternyata hasilnya telah dimanipulasi.
Penolakan juga datang dari aktivis lingkungan dari negara tersebut, dikarenakan proyek jembatan dan reklamasi akan merubah ekosistem laut, yakni adanya indikasi hilangnya ikan lumba-lumba putih. Menurut Organisasi World Wide Find for Nature, jumlah lumba-lumba putih di kawasan perairan Hongkong telah mengalami penurunan secara drastis yakni dari 148 menjadi hanya berkisar 47 ekor lumba-lumba putih dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Demikian berita terbaru hari ini di seluruh dunia di matamatapolitik.com yang selalu menghadirkan berita teraktual dan paling update untuk memenuhi akan kebutuhan informasi yang tepat dan cepat.