Dalam berdakwah para Nabi selalu menghadapi berbagai cobaan yang cukup berat. Begitupun dengan Nabi Yunus, ia mendapat cobaan ditelan ikan paus besar. Selama berada di dalam perut ikan paus tersebut, Nabi Yunus tidak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah Subhana wa Ta’ala.
Doa inilah yang kemudian dikenal sebagai Doa Nabi Yunus atau Dzun Nuun. Nabi Yunus tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah Ta’ala agar menyelamatkannya dari perut ikan paus.
Kisah Nabi Yunus dimakan ikan paus besar termaktub dalam Al Quran. Allah subhana wa Ta’ala berfirman :
Artinya : Kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (Ash-Shaffat : 141).
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Nabi Yunus kalah dalam undian tersebut. Hal ini dilakukan karena perahu yang ditumpanginya itu kelebihan muatan sehingga hampir tenggelam dan ombak laut masuk ke dalam perahu tersebut dari semua sisinya.
Lalu mereka mengadakan undian, dengan ketentuan barangsiapa yang namanya keluar dari undian tersebut, otomatis ia harus dilemparkan ke laut supaya beban perahu tidak terlalu berat.
Dan ternyata, undian tersebut jatuh kepada Nabi Yunus alaihisalam sekalipun diulang tiga kali, karena mereka tidak senang kalau Nabi Yunus yang dibuang ke laut.
Akhirnya Nabi Yunus terpaksa menceburkan dirinya ke laut sekalipun mereka mencegahnya. Lalu Allah subhana wa Ta’ala memerintahkan kepada ikan besar dari laut hijau untuk membelah laut dan pergi ke tempat Nabi Yunus berada, lalu menelannya, tetapi tidak boleh melukai dagingnya, dan tidak boleh mematahkan tulangnya.
Adapun doa Nabi Yunus adalah sebagai berikut :
Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, inni kuntu minadz dzaalimiin.
Artinya : “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan yang yang zalim.”
Keutamaan Doa Nabi Yunus
Dalam doa Nabi Yunus ini terdapat ungkapan pengakuan seorang hamba atas dosa-dosa yang telah diperbuat sekaligus mengakui kekuatan Allah subhana wa Ta’ala sebagai Tuhan yang Maha Esa.
Di dalam doa tersebut, terdapat beberapa keistimewaan. Diantaranya adalah pengakuan tauhid, percaya akan keagungan dan ke Maha Kuasaan Allah subhana wa Ta’ala. Dan permohonan ampunan kepada Allah Subhana wa Ta’ala.
Saking istimewanya sehingga membuat doa Nabi Yunus diabadikan dalam ayat Al Quran.
Allah Subhana wa Ta’ala berfirman :
Artinya :”Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap : “Bahwa tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya : 87).
Selain memiliki keistimewaan, doa Nabi Dzun Nuun ini juga dikenal sangat dijabah oleh Allah Azza wa Jalla.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam mengungkapkan betapa dahsyatnya doa Nabi Yunus ini dalam sabadanya yang berbunyi :
Dari Sa’din ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda : “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah : laa ilaaha illaa anta subhanaka innii kuntu minazh zhaalimiin (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya).
Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi) (No. 3505 Maktabatu Al Maarif Riyadh) Shahih.