Fakta Menarik di Balik Pembuatan Film Dokumenter

Photo of author
Written By Irwin Andriyanto

Seorang yang mengaku blogger padahal isi blognya placement semua.

Bagai sebagian besar penonton, dokumenter film memiliki daya tarik tersendiri. Ada banyak aspek yang menjadikannya sangat memikat. Dari sekian banyak cerita, https://www.callmekuchu.com termasuk salah satu yang cukup rekomendasi.

Call Me Kuchu merupakan film dokumenter terbaik dari Amerika yang dipublikasikan tahun 2012. Di bawah pimpinan sutradara Malika Zouhali-Worrall dan Katherine Fairfax Wright, film tersebut sukses meraup jutaan penonton di seluruh dunia.

5 Fakta Menarik di Balik Layar Film Dokumenter

Fakta Menarik di Balik Layar Film Dokumenter
Fakta Menarik di Balik Layar Film Dokumenter

Sering menonton film dokumenter? Jika iya, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana cara membuat film dokumenter? Apa saja persiapan dan berapa lama prosesnya?. Berikut 5 fakta menarik yang bisa Anda ketahui.

1. Membutuhkan Dana yang Sangat Tinggi

Fakta yang pertama pembuatan film dokumenter ialah membutuhkan dana yang sangat tinggi. Meskipun tidak sebesar film aksi, namun film ini juga membutuhkan suntikan  budget yang besar.

Hal ini dikarenakan para cast beserta kru harus berpindah-pindah tempat. Bahkan, bisa dari satu negara ke negara lain hanya untuk memproduksi satu film saja.

Kemudian, biaya sewa kamera, gedung, tempat tinggal, properti, dan semua gaji dari orang-orang yang terlibat juga perlu dipikirkan.

2. Proses Editing Harus Detail

Meskipun tampak sederhana, namun dokumenter film membutuhkan proses editing yang sangat detail. Ada beberapa bagian yang harus diberikan tambahan efek, pengurangan kontras, dan lain-lain.

Tentu aspek ini juga menentukan kesuksesan film yang ditayangkan nanti. Kemudian, pemilihan gambar tambahan beserta suara juga harus diperhatikan.

Sebab, keduanya akan mempengaruhi hasil akhir alur cerita yang informatif dan menarik untuk ditonton.

3. Terdapat Konflik yang Terjadi di Balik Layar

Dokumenter termasuk film yang menayangkan konflik, kontroversi, sejarah menakutkan, dan tema-tema yang sekiranya membekas di ingatan masyarakat.

Maka dari itu, fakta menarik pembuatan film yang ketiga ini adalah berpeluang tinggi menghadirkan konflik di balik layar selama proses produksi.

Selain dari alur ceritanya sendiri, konflik dapat berasal dari kru, produser, pemain, dan orang-orang yang dilibatkan.

Mereka bisa memiliki pandangan yang berbeda terkait film, atau bisa juga karena lelah yang berkepanjangan hingga membuat semua orang menjadi emosional.

4. Waktu Syuting yang Lama

Berbeda dari jenis film lainnya, pembuatan film membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak hanya hitungan bulan, namun bisa mencapai beberapa tahun.

Coba bayangkan, seberapa lelah orang-orang di balik layar untuk menggarap film tersebut. Lamanya proses dikarenakan beberapa faktor.

Seperti, pengambilan gambar, persiapan syuting, riset, proses pencarian cast yang sesuai, hingga editing.

Jadi tak heran jika proses syuting dilakukan sekarang, maka tayangnya adalah 2 sampai 3 tahun lagi.

5. Melibatkan Banyak Orang

Proses pembuatan film pasti membutuhkan banyak orang di balik layar. Mulai dari sutradara, cameramen, editor, ahli suara, orang-orang yang masuk ke frame, dan masih banyak lagi lainnya.

Setiap orang disana harus bertanggungjawab atas perannya masing-masing. Tidak bisa saling bergantung karena keberhasilan mereka berdasarkan kekompakan tim yang bekerja.

Beda dengan film action atau romansa, dokumenter membutuhkan orang-orang asli yang terlibat dalam konflik tersebut. 

Kebanyakan alurnya adalah proses wawancara dan pengambilan CCTV atau gambar pada masanya. Namun, ada juga yang membutuhkan pemain lain sebagai peran pengganti.

6. Tantangan Perizinan

Fakta yang terakhir tentang tantangan perizinan. Dokumenter tidak jauh dari pengambilan film berkonflik dalam suatu negara. Contohnya saja film Call Me Kuchu yang menceritakan tentang perjuangan komunitas LGBT di Uganda.

Fokus film tersebut adalah pembunuhan aktivis LGBT yakni David Kato pada tahun 2011. Dari dulu sampai sekarang, LGBT masih memunculkan propaganda di setiap negara.

Jadi, sudah pasti film tersebut memiliki tantangan perizinan untuk dipublikasikan. Belum lagi, jika semua kru dan tim produksi harus pindah tempat atau lokasi.

Mereka harus bisa mendapatkan izin dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan syuting. Inilah juga yang menyebabkan, proses produksi film sangat lama.

Suka Film Dokumenter? Cek https://www.callmekuchu.com

Bagi Anda yang merasa tertarik dengan dokumenter film, Call Me Kuchu bisa menjadi pilihan untuk ditonton. Untuk mengetahui lebih lengkap, silahkan kunjungi https://www.callmekuchu.com.

Tinggalkan komentar

Irwin Andriyanto is an Intellifluence Trusted Blogger
Seedbacklink

Mau kerjasama dengan Masirwin Note's

Caranya mudah, Cukup kirim email ke email dibawah ini.

Irwin@tangerangdigital.id