Pernahkah kamu menaiki kereta eksekutif Bima? Ya, kereta api yang satu ini bisa dikatakan menjadi favorit banyak orang dikarenakan keretanya yang nyaman dengan fasilitas yang sangat lengkap. Nah, untuk kamu yang ingin mengenal lebih dekat dengan kereta ini, yuk simak pembahasannya berikut ini.
Mengenal Kereta Api Eksekutif Bima
Kereta api Bima adalah kereta api yang dioperasikan PT Kereta api Indonesia atau Persero Daerah Operasi I Jakarta. Uniknya, kereta api Bima tidak melalui jalur utara (Semarang), namun melalui jalur Selatan (Purwokerto).
Walaupun sebagai kereta api kelas satwa, tetapi sejak 2002 kereta api ini merupakan kereta api eksekutif sekelas Argo dan sebagai kereta api paling tertua yang hingga kini masih dioperasikan. Pertama kali kereta api ini diluncurkan pada 1 Juni 1967.
Bagaimana dengan asal usul dari nama Bima yang disematkan pada kereta api ini? Nama Bima sendiri adalah singkatan dari Biru Malam. Mengapa disebut demikian? Hal ini dikarenakan pada awal peluncurannya kereta api ini bercat biru yang beroperasi di malam hari.
Tidak hanya itu saja, kata Bima sendiri dianalogikan dengan nama dari tokoh Mahabharata, Bima yang digambarkan berkarakter tubuh tinggi besar, pemberani, dan kuat. Karakter ini kemudian dilekatkan pada kereta eksekutif Bima untuk memperlihatkan keandalan perjalanan serta kualitas pelayanannya yang memang selalu siap di berbagai keadaan.
Untuk itu, tidak ada salahnya jika kamu naik kereta api ini dengan langsung memesannya di Traveloka.
Kereta api Bima ini menggunakan kereta tidur buatan pabrik Waggonbau Gorliz, dan sebagai kereta api pertama yang memakai kereta pembangkit. Pada awalnya peta dari rute kereta api ini mengikuti arah dari pendahulunya, yaitu Bintang Sendja.
Dari Jakarta Gambir yang melewati Cirebon, melewati Semarang, menuju ke Kedungjati, Solo Jebres, Madiun, dan Jombang, sampai akhirnya tiba ke Surabaya. Namun beberapa minggu berikutnya rutenya diubah sampai melewati Purwokerto dan Jogja, hingga saat ini.
Selama tahun 1960-an sampai awal 1980-an, kereta api ini telah menjadi kereta api eksekutif AC pertama yang ada di Indonesia, bahkan telah menjadi kereta api populer. Tentunya saat kamu menaiki kereta api Bima ada kebanggaan tersendiri karena sejarah yang dimilikinya.
Terlebih lagi pada masa itu kenyamanan yang ditawarkan oleh kereta api ini tidak mampu disamai dengan kenyamanan transportasi lainnya. Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh kereta api Bima sekelas hotel berbintang. Dengan begitu membuat banyak orang tidak pernah bosan untuk menaiki kembali kereta api ini.
Kelebihan Kereta Api Eksekutif Bima
Jika dilihat bahwa tempat duduk yang ada di dalam kereta api ini cukup nyaman dengan susunannya adalah dua ke kanan dan dua ke kiri sesuai arah jalannya kereta. Meskipun begitu, kamu masih bisa mengatur dengan cara memutar balikkan kursinya jika kamu ingin bercengkrama dengan teman atau sahabat.
Sandaran dari kursinya dapat dimundurkan atau diatur dengan sesuka hati. Karena kursinya terlalu condong ke belakang, tentunya kondisi ini sangat cocok untuk kamu yang ingin beristirahat atau yang mau tidur di dalam kereta. Ruang antar kursinya pun lebar, dengan fasilitas pendukung yang sangat baik.
Sedangkan kamar mandinya bersih dan tersedia juga sabun hingga wastafel. Petugas on tripnya sigap dalam membersihkan toilet, sehingga dari awal perjalanan sampai akhir perjalanan kebersihannya akan selalu terjaga.
Jika dibandingkan dengan kamar mandi yang ada di kereta api lainnya, tentunya kamar mandi yang ada di kereta api ini terbilang cukup luas, lho. Terdapat juga pegangan untuk berdiri, dengan begitu berguna untuk kamu yang membutuhkannya.
Kereta api ini menghadirkan fitur night mode untuk meredupkan cahaya di dalam kereta supaya penumpang bisa beristirahat tanpa harus kesilauan dengan cahaya lampu. Namun untuk kamu yang ingin beraktivitas tetapi merasa kegelapan, di atas dari masing-masing kursi terdapat lampu baca.
Semoga berbagai pembahasan yang telah dipaparkan di atas bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan kamu lebih jauh lagi mengenai kereta api eksekutif Bima. Sampai jumpa di kereta selanjutnya.