Beberapa orang mungkin belum memahami perbedaan investasi dan spekulasi, bahkan mereka yang sudah cukup lama melakukan investasi sendiri. Yang kita tahu sendiri, investasi besar-besaran dilakukan dengan pengaruh yang cukup besar dari masyarakat. Misalnya, ketika melihat teman Anda melakukan investasi saham lalu Anda tertarik untuk mencobanya.
Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat lebih familiar dengan kegiatan langsung dari investasi. Anda sendiri juga mungkin hanya mengetahui investasi, tidak dengan spekulasi. Padahal, keduanya memiliki kegiatan yang sama namun pelaksanaan yang berbeda. Mulai dari cara melakukan prediksi, hingga jangka waktu penanaman modal.
Terlebih, jika Anda merupakan investor awam. Mengetahui perbedaan investasi dan spekulasi adalah hal yang harus Anda lakukan terlebih dahulu. Untuk memahami perbedaan investasi dan spekulasi secara lebih mendetail, Anda bisa melihat uraian penjelasan investasi dan spekulasi lewat artikel di bawah ini.
Daftar Isi
Memahami Perbedaan Investasi dan Spekulasi Dari Pengertian
Sebelum berbicara panjang lebar tentang investasi dan spekulasi, Anda harus memahami terlebih dahulu bahwa investasi dan spekulasi yang dimaksud disini adalah metode dalam melakukan investasi. Sama halnya dengan riset, investasi juga memiliki metode untuk bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Menurut salah satu blog literasi investasi terpercaya yaitu https://investbro.id/ Investasi sendiri cenderung pada melakukan penundaan konsumsi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dari melakukan penanam modal. Singkatnya, investasi adalah tabungan yang berjalan karena selalu ada dinamika di dalamnya.
Sebagai contoh, jika Anda melakukan investasi properti di kawasan potensial, maka Anda akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari ketika Anda membeli properti tersebut. Hal inilah yang membuat investasi disebut sebagai tabungan yang berjalan. Karena ketika waktu sudah berubah, maka tabungan tersebut dapat mengalami kenaikan atau penurunan.
Berbeda dengan spekulasi yang lebih condong ke arah investasi jangka pendek. Yang terpenting, harga awal dan margin yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Misalnya, Anda melakukan pembelian barang-barang elektronik ketika harganya turun. Atau, menjual mobil ketika harganya sedang naik.
Spekulasi pada umumnya dilakukan dengan dasar aji mumpung, tanpa prediksi yang lebih jauh dan merinci. Bagi seorang investor, melakukan spekulasi adalah hal yang berisiko, baik itu investasi jangka panjang atau jangka pendek. Hal inilah yang membuat banyak investor menjadi gagal ketika berinvestasi. Mereka belum sepenuhnya memahami metode investasi yang baik.
Perbedaan Mendasar Investasi dan Spekulasi
1. Cara Mendapatkan Keuntungan
Seseorang yang melakukan penanaman modal dengan sistem investasi mendapatkan keuntungan dari hasil perencanaan matang yang dilakukan. Para investor berharap untuk mendapatkan keuntungan dari aset yang mereka taruh.
Sedangkan di sisi lain, spekulan melakukan transaksi keuangan hanya untuk mendapatkan keuntungan yang mereka harapkan. Tanpa melakukan perhitungan dan risiko yang diterima.
2. Jangka Waktu
Investor menanam modal untuk jangka waktu yang lama, setidaknya 10 tahun. Biasanya, jangka waktu 20 – 30 tahun adalah waktu yang ideal. Spekulan sendiri tidak berpikir untuk jangka waktu. Mereka hanya melakukan saat harga sedang naik-naiknya atau turun ketika dibeli.
Perbedaan Mencolok Investasi dan Spekulasi
1. Tindakan dalam Berinvestasi
Dalam melakukan investasi, investor sangat berhati-hati. Bisa dibilang, investor sangat protektif dengan modal yang mereka miliki. Hal ini sangat berkebalikan dengan spekulan, dimana mereka melakukan pendekatan dengan cara yang terburu-buru. Tentunya, tanpa pemahaman lebih jauh.
2. Subjek Investasi
Perbedaan paling mencolok yang dimiliki seorang spekulan dan investor berkaitan dengan subjek investasinya. Spekulan lebih fokus pada investasi rekayasa seperti saham gorengan, pasar komoditas, dan perdagangan opsi.
Mereka berani bertaruh di kondisi yang sangat berisiko. Adapun investor mempunyai subjek investasi yang berupa saham blue chip atau value stock agar modal yang mereka tanam aman.
Dalam menanamkan modal, selalu saja ada kemungkinan untuk melakukan sebuah spekulasi. Entah itu karena tidak punya pilihan lain atau karena perkiraan yang sudah ditentukan. Namun, jika Anda terus menerus melakukan spekulasi, Anda akan kehilangan kesempatan besar lain.
Terlebih jika Anda berniat untuk menyimpan modal investasi dalam waktu yang cukup lama. Maka, bertindak secara spekulatif dan tidak melihat kemungkinan di depan mata akan menghancurkan strategi yang Anda buat. Sehingga penting untuk memahami perbedaan investasi dan spekulasi.