Sudah harus menikah namun biaya masih belum mencukupi? Ada 3 opsi yang bisa Anda pilih. Pertama, kembali menunda pernikahan hingga biaya yang diinginkan mencukupi. Kedua, menghilangkan pesta pernikahan impian agar sesuai dengan biaya yang dimiliki. Ketiga, mendapatkan pinjaman untuk biaya nikah. Yang jadi pertanyaan, apakah bisa melakukan pinjaman untuk biaya pernikahan? Belakangan ini, sudah banyak pasangan yang melakukan pinjaman untuk biaya pernikahan impian mereka. Bahkan dana pinjaman bisa berasal dari berbagai arah. Mulai dari pinjaman dana keluarga, dana teman, atau bahkan dana pinjaman dari tempat lainnya. Namun, langkah ini tentunya mendatangan sebuah pro dan kontra. Jika Anda memilih solusi ketiga untuk meninjam dana untuk biaya pernikahan, maka Anda harus memperhatikan beberapa hal.
Daftar Isi
Hal – Hal yang Diperhatikan Sebelum Meminjam Dana untuk Pernikahan
Jika Anda dan pasangan sudah bertekad untuk mendapatkan sumber biaya pernikahan dari hasil pinjaman, maka Anda harus memperhatikan beberapa hal. Hal-hal ini harus dipertimbangkan karena berkemungkinan menyebabkan permasalahan nantinya jika tidak dirundingkan secara matang. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum meminjam uang untuk dana pernikahan:
1. Menentukan Besaran Nominal Dana Pinjaman yang Akan Diajukan
Langkah awal yang harus diperhatikan untuk mengajukan dana pinjaman adalah besaran nominal uang yang akan dipinjam. Tentunya, Anda harus memperhitungkan dengan sangat matang nominal dana pinjaman yang akan diajukan. Hal ini harus didiskusikan bersama dengan pasangan Anda, sehingga tidak akan ada kesalahpahaman dikemudian hari. Semakin rendah nominal yang akan diajukan, maka akan semakin baik. Untuk mempertimbangkan jumlah dana pinjaman, ada baiknya untuk memperhitungkan dana yang Anda dan pasangan miliki.
Dan untuk mempermudahnya, Anda bisa menghitung seluruh jumlah dana pernikahan yang dibutuhkan. Mulai dari biaya catering, sewa gedung, sewa busana dan rias pengantin, jasa pengiring dan pembawa acara pernikahan, sewa kendaraan, biaya kamar hotel, sound system, AC, dan masih banyak lainnya. Usahakan untuk memperhitungkan dalam dana terkini. Jangan sampai ada kesalahan dalam perhitungan ini. Setelah itu, hitung total dana pribadi yang dimiliki untuk biaya pernikahan. Lalu, kalkulasikan antara kebutuhan dan dana yang dimiliki.
Dengan demikian, Anda bisa mengajukan dana pinjaman sesuai dengan kekurangan dana yang dimiliki. Sebisa mungkin untuk tidak memperbesar pinjaman, karena semakin besar jumlah pinjaman akan semakin besar pula bunga yang harus dibayarkan. Jadi, pastikan besarnya nominal yang diajukan sudah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari Anda dan pasangan.
2. Memastikan Bahwa Pinjaman Tidak Akan Memperburuk Hubungan
Hal lainnya yang harus dipertimbangkan dalam meminjam dana untuk biaya pernikahan adalah pastikan bahwa dengan peminjaman ini tidak akan memperburuk hubungan Anda dan pasangan, atau pun dengan keluarga atau kerabat lainnya. Poin kedua ini tentunya masih berhubungan dengan poin sebelumnya, besarnya nominal pinjaman yang diajukan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa semakin besar biaya pinjaman, maka semakin besar pula bunga dan tenor pembiayaan yang akan dimiliki.
Dari sini, tentunya Anda juga akan mendapatkan jumlah cicilan yang lumayan besar sehingga terkadang justru akan membebani keuangan keluarga Anda nanti pasca pernikahan. Oleh sebab itu, Anda juga harus memperkirakan kebutuhan Anda dan pasangan nantinya untuk menghindari ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran.
Hal tersebut juga akan mempersulit jika Anda butuh uang mendadak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain cicilannya yang cukup besar, Anda juga harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan terjadinya konflik dengan pasangan. Sebuah riset menunjukan bahwa pasangan muda di bawah usia 5 tahun pernikahan akan mengalami percikan-percikan konflik yang disebabkan dari segi keuangan. Untuk itu, dalam mengajukan pinjaman Anda harus memastikan konflik ini tidak akan muncul nantinya. Komunikasi antara Anda dan pasangan harus dipastikan secara baik untuk menghindari kesalahpahaman nantinya.
3. Pastikan Tidak Masuk ke Dalam Daftar Hitam Bank Indonesia
Mengajukan dana pinjaman bukan berarti tidak memiliki resiko yang tinggi. Bahkan kemungkinan masuk ke dalam daftar hitam Bank Indonesia pun sangat dimungkinkan jika Anda tidak disiplin dalam membayarkan cicilan sesuai dengan waktu yang diberikan sebagai perjanjian. Jika Anda sebelumnya telah meminjam dana di bank, maka pastikan Anda tidak masuk ke dalam daftar hitam ini sebagai persyaratan utama untuk mengajukan kembali dana pinjaman ke bank.
Oleh karena itu, menjadi hal yang penting untuk memperhitungkan kembali pendapatan Anda dan pasangan setiap bulannya dengan kebutuhan yang akan dikeluarkan nantinya. Jika masih terdapat sisa yang mencukupi, maka pastikan Anda mampu membayarkan besaran cicilan yang diajukan. Tentunya, semakin kecil besaran nominal cicilan yang diminta akan semakin ringan pula beban Anda. Untuk mendapatkan cicilan yang ringan, Anda harus mengajukan dana pinjaman seminim mungkin.
4. Mengetahui Batas Peminjaman yang Sesuai
Untuk mendapatkan batas dana pinjaman yang sesuai dengan kemampuan Anda dan pasangan, maka Anda bisa melalukan perhitungan secara matang. Sangat disarankan bagi Anda untuk memiliki 30% dana dari akumulasi pendapatan bersih Anda dan pasangan. Hitungan ini termasuk ke dalam batas dana pinjaman yang bisa Anda ajukan. Setelah itu, Anda bisa memutuskan apakah akan mengajukan dana pinjaman dengan batas maksimal atau dana pinjaman dalam jumlah yang kecil. Ingat, semakin kecil dana pinjaman yang diajukan maka akan semakin kecil pula beban cicilan yang akan Anda miliki nantinya.
5. Mempertimbangkan Kembali Pengajuan Dana Pinjaman
Jika seluruh poin sebelumnya telah terpenuhi, Anda dan pasangan harus kembali berundingan untuk mempertimbangkan kembali tentang pengajuan dana pinjaman ini. Kaji satu persatu hal-hal yang harus dipertimbangkan dan kalkulasikan kembali seluruh biaya pribadi Anda dan pasangan, biaya kebutuhan pernikahan, biaya yang akan diajukan, besaran cicilan yang dibebankan, dan juga kebutuhan sehari-hari Anda dan pasangan setelah menjadi keluarga nantinya.
Perhitungkan kembali seluruh kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul. Pastikan dana yang Anda miliki tidak habis begitu saja hanya untuk membayar cicilan dana pinjaman untuk pernikahan. Jika memang keputusan akhir harus mengajukan dana pinjaman, maka Anda dan pasangan bisa langsung mencari sumber dana pinjaman yang sesuai.
Sumber Dana Pinjaman untuk Biaya Pernikahan
Ada beberapa tempat yang bisa Anda jadikan sumber dana pinjama untuk biaya pernikahan. Sebelumnya, Anda harus benar-benar mendapatkan berbagai info pinjaman uang tanpa jaminan yang sesuai dengan kebutuhan. Pertama, Anda bisa meminjam uang untuk biaya pernikahan dari pihak keluarga. Namun, langkah ini memiliki resiko keretakan dan konflik hubungan antar keluarga sehingga Anda harus berpikir lagi. Kedua, kini sudah banyak bank yang menawarkan pinjaman untuk biaya pribadi seperti pembangunan rumah dan biaya pernikahan. Pastikan Anda mendapatkan bunga yang rendah sehingga tidak akan terlalu memberatkan nantinya. Ketiga, ajukan dana pernikahan yang dibutuhkan ke pinjaman online. Sistem ini merupakan sistem baru yang mempermudah Anda mendapatkan biaya pinjaman secara cepat dan aman. Pastikan Anda tidak melebihi tenggang waktu yang diberikan. so sudah tahu harus bagaimana dengan masalah biaya pernikahan? Ikuti kata hati Anda. Bila Anda seorang laki-laki, maka ikutilah kata hati pasangan Anda. Karena Wanita Tak Pernah Mau Salah. See You Next Season 🙂