Tips Mengumpulkan Dana Darurat di Masa Pandemi – Covid-19 telah membawa perubahan bagi dunia, termasuk Indonesia. Kini masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan finansial baru, terutama berhubungan dengan aktivitas konsumsi. Hal ini cukup mengkhawatirkan publik, apakah akan membawa dampak buruk?
Daftar Isi
McKinsey and Company melakukan survei dan menunjukkan bahwa setidaknya 83% masyarakat Indonesia menjadi lebih berhati-hati untuk mengeluarkan uang di masa pandemi ini. Hal ini juga sesuai dengan kenyataan penurunan aktivitas konsumsi yang membawa dampak terhadap pertumbuhan pendapatan domestik bruto.
Sementara itu, sentimen lain yang berhubungan dengan masa pandemi yaitu sebanyak 62% mengaku setuju terhadap ketidakpastian ekonomi yang mengganggu keputusan dalam berbelanja. Yang lebih mengkhawatirkannya lagi, sebanyak 55% responden mengaku bahwa kini pekerjaannya kurang aman dan sebanyak 59% banyak responden yang merasa penghasilannya mulai menurun.
Berdasarkan survei McKinsey, hal ini akan menjadi ancaman finansial yang cukup besar bagi individu ataupun sebuah keluarga.dimana sebuah permasalahannya yaitu kehilangan mata pencaharian atau pendapatan saat pandemi virus Corona. Untuk memitigasi risiko ini maka seseorang harus memiliki asuransi jiwa atau asuransi kesehatan serta memiliki dana darurat.
Dana darurat sangat penting diperhatikan untuk mengcover pengeluaran bulanan, ketika kita sudah tidak lagi memiliki pendapatan di tengah pandemi. untuk mengetahui lebih jelas berikut ini merupakan tips dari Lifepal.co.id, untuk mengumpulkan dana darurat, yang bisa kita lakukan, di antaranya yaitu:
Mengenali Nominal Kebutuhan Dana Darurat yang Kita Butuhkan
Untuk menghitung perencanaan keuangan dana darurat atau yang disebut dengan basic liquidity ratio atau rasio likuiditas dihitung dengan rumus:
Total Aset Lancar
_________________
Pengeluaran bulanan
Nilai minimum rasio likuiditas yaitu 3-6 yang yang mengartikan bahwa kita dapat hidup selama 3-6 bulan ke depan tanpa adanya pendapatan. Namun, setiap orang tentu memiliki kebutuhan yang berbeda. Lalu seberang besar kebutuhan dana darurat Anda?
1. Lajang Tidak Memiliki Tanggungan
Seorang lajang biasanya tidak memiliki beban finansial berat, karena tidak ada seseorang yang harus dipenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya, seorang lajang hanya memiliki tanggungan untuk dirinya sendiri. Mereka juga mempunyai fleksibilitas memanajemen keuangan yang tinggi. Sehingga dana darurat yang sama seperti 3 kali pengeluaran bulanan pun masih tercukupi.
2. Lajang Memiliki Tanggungan
Masih banyak orang yang berstatus lajang namun memiliki tanggungan, misalnya untuk memenuhi kebutuhan hidup orangtua atau anggota keluarga lainnya. Artinya, mereka menjadi tulang punggung keluarga yang harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentu saja, mereka harus memiliki pendapatan yang lebih banyak dibandingkan seseorang yang berstatus lajang. Pilihan yang tepat yaitu dengan menyediakan dana darurat sebesar 6 kali pengeluaran bulanan.
3. Telah Berkeluarga
Seseorang yang telah berkeluarga tentu memiliki tanggungan yang lebih besar dibandingkan yang masih lajang. Mulai dari kebutuhan rumah tangga sehari-hari, kebutuhan makan, kebutuhan biaya anak sekolah dan lain sebagainya.
Sehingga dana yang dibutuhkan oleh seseorang berstatus telah berkeluarga yaitu 6-12 kali pengeluaran bulanan. Semakin banyak beban finansial yang harus ditanggung, semakin besar dana darurat yang dimiliki.
4. Mempunyai Pekerjaan Beresiko Tinggi
Seseorang yang mempunyai pekerjaan beresiko tinggi, tentu membutuhkan dana darurat yang semakin besar. Risiko yang dimaksud yaitu penghasilan tidak tetap setiap bulan, misalnya seperti pemilik usaha, atlet ata pekerja freelance. Mereka membutuhkan dana yang cukup besar, bahkan hingga 12 bulan pengeluaran, terlebih jika mereka mempunyai tanggungan keluarga
Untuk menghitung besar dana darurat, Anda bisa menggunakan kalkulator Dana Darurat.
Coret Pengeluaran yang Bersifat Keinginan
Pastinya Kita pernah merasa bahwa pengeluaran lebih besar daripada pemasukan? Jika hal tersebut sering terjadi, cobalah untuk mengurangi pengeluaran bulanan. Di masa pandemi ini banyak masyarakat yang berperilaku hidup hemat, ada baiknya jika Anda mengurungkan keinginan Anda, demi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Anda perlu menempatkan bahwa kebutuhan lebih penting daripada keinginan. Jika Anda bisa menyingkirkan keinginan, maka pendapatan Anda akan cukup memenuhi kebutuhan hidup, bahkan memiliki sisa yang bisa Anda investasikan. Hal tersebut lebih baik daripada hidup boros dengan memiliki keinginan yang sebetulnya tidak Anda butuhkan.
Beberapa pengeluaran gaya hidup yang bisa Anda kurangi yaitu traveling, bermain ke tempat hiburan, melakukan hobi ekstrem yang beresiko tinggi dan lainnya. Ada baiknya jika Anda fokus dengan pengeluaran sehari-hari, untuk jangka panjang ata pendek, serta menambah dana darurat.
Menambah Pendapatan Bulanan untuk Mengumpulkan Dana dengan Cepat
Bukan hanya dengan mengurangi pengeluaran, Anda juga harus menambah penghasilan untuk mempercepat pendapatan dana cepat. Anda bisa bekerja sampingan atau melakukan investasi jangka pendek misalnya obligasi negara, dana di deposito dan lainnya.
Bunga yang ada pada dana tersebut bisa langsung diterima dan masuk ke rekening pribadi. Anda bisa mengalokasikan dana minimal 10% penghasilan bulanan. Alokasi ini dapat dilakukan jika jumlah pengeluaran Anda tidak melebihi pendapatan, artinya dalam pendapatan tersebut, Anda memiliki sisa yang dapat dialokasikan.
Itulah beberapa ulasan dan tips dari lifepal.co.id yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan dana darurat. Yang harus Anda ketahui bahwa dana darurat harus disimpan di instrumen yang bersifat liquid atau mudah cair, seperti rekening tabungan.
Anda juga tidak perlu memiliki dana darurat yang sangat besar, karena hal tersebut dapat menjadi idle funds atau dana menganggur. Alangkah baiknya jika Anda menggunakan dana yang menganggur tersebut sebagai instrumen investasi lain yang sesuai dengan tujuan finansial Anda.