Menjadi salah satu jenis serangga yang mudah ditemukan, kecoa memang tidak disukai oleh kebanyakan orang. Bukan hanya itu saja, sebagian besar oang bahkan merasa jijik dengan serangga yang satu ini.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan, sebab pada dasarnya keberadaan kecoa memang identik dengan kondisi lingkungan yang kotor dan tidak terawat. Jadi wajar saja jika kebanyakan orang akan langsung merasa tidak nyaman ketika menemukan kecoa di sekitar mereka.
Daftar Isi
Kecoa juga serangga yang mengalami metamorfosis
Meski kerap dianggap sebagai serangga yang menjijikkan, daur hidup kecoa juga terbilang cukup menarik. Hampir sama dengan beberapa serangga lainnya, kecoa juga mengalami metamorfosis di dalam daur hidupnya.
Berikut ini adalah beberapa hal unik tentang kecoa yang menarik untuk dipahami:
– Memiliki spesies yang sangat banyak
Jika selama ini kebanyakan orang hanya mengenal satu jenis kecoa saja, maka hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Serangga yang satu ini memiliki banyak jenis yang berbeda, termasuk ukuran tubuhnya juga.
Hingga saat ini, setidaknya ada sekitar 3.500 spesies kecoa yang sudah diidentifikasi. Spesies ini terbagi menjadi 6 family yang berbeda dan tersebar di berbagai belahan dunia.
Kecoa yang kita kenal dengan nama lipas ataupun coro merupakan bagian dari ordo blattodea. Ini hanya satu dari sekian banyak spesies kecoa yang sudah dikenal dan dinamai oleh para ahli.
– Bisa hidup tanpa kepala
Bagian kepala kecoa terdapat di bawah area protonum, di mana bagian ini berada pada posisi yang tersembunyi. Hal ini juga membuat kecoa berbeda dari serangga pada umumnya.
Jika sebagian besar serangga akan mati ketika bagian tubuhnya terpisah dari kepalanya, maka kecoa justru mengalami hal sebaliknya. Binatang ini akan tetap bisa bertahan hidup selama berhari-hari, bahkan meski tidak lagi memiliki kepala.
– Mengalami metamorfosis tidak sempurna
Sama dengan beberapa jenis serangga lainnya, kecoa juga mengalami metamorfosis. Namun metamorfosis yang terjadi pada kecoa ini berbeda dan bahkan disebut sebagai metamorfosis yang tidak sempurna.
Di dalam prakteknya, kecoa akan mengalami 3 fase metamorfosis, yakni: fase telur, fase nimfa, dan juga fase dewasa. Meski mengalami metamorfosis, kecoa muda justru tidak mengalami perubahan bentuk fisik ketika memasuki fase dewasa.
– Berganti kulit berulangkali
Kecoa juga termasuk serangga yang senang berganti kulit dan bisa mengalami hal ini sampai berulang kali. Tidak tanggung-tanggung, pergantian kulit pada kecoa bisa terjadi sebanyak 4 sampai 7 kali di dalam hidupnya.
Proses pergantian kulit kecoa biasanya terjadi setelah kecoa menetas dan menjadi nimfa. Pada saat mengalami fase nimfa hingga menjadi kecoa dewasa inilah pergantian kulit tersebut terjadi berulang-ulang.
– Bertelur berulangkali
Kecoa juga menjadi salah satu serangga yang bisa menghasilkan banyak telur selama hidup mereka. Untuk satu kali bertelur, kecoa bisa menghasilkan 10 hingga 50 butir telur.
Selama hidupnya, kecoa dapat bertelur 8-20 kali. Ini tentu jumlah yang terbilang sangat banyak, bukan?
Serangga unik dengan metamorfosis tidak sempurna
Kecoa merupakan salah satu serangga yang tidak disukai oleh banyak orang. Namun meski begitu, daur hidup kecoa terbilang unik dan tidak banyak diketahui oleh banyak orang.
Serangga yang satu ini mengalami fase metamorfosis yang tidak sempurna, di mana perubahan bentuk fisiknya tidak mengalami terlalu banyak perubahan, sebagaimana dalam metamorfosis pada umumnya.