Matematika Jodoh – Ada cerita unik saat saya mencari referensi untuk postingan tentang Biografi Al-Khawarizmi. Agak sedikit out of the topic, tulisan ini memang tidak ada kaitannya dengan bahasa pemrograman manapun ataupun algoritma pemrograman tapi erat kaitannya dalam hal pencarian Jodoh *Eaaa Seketika Jomblo Bersorak*.
Dalam era globalisasi ini, percarian pasangan hidup yang terbaik lebih sulit dari pada mencari jawaban soal UAS di Google. Hal inilah yang mendasari saya untuk membagikan mengenai rumus menentukan jodoh terbaik ala Bapak Aljabar dan Algoritma ini yang saya temukan beberapa hari lalu di situs “Keluarga Cinta”.
Sekilas Pandang Al Khawarizmi
Pemilik nama asli Muhammad bin Musa Al Khawarizmi namun lebih dikenal dengan nama Al Khawarizmi, lahir di Uzbekistan sekitar tahun 780 Masehi. Beliau adalah seorang penulis buku, sejarahwan, Astronom, Astrologi, Ilmuwan, serta penemu. Salah satu penemuannya adalah aljabar, algoritma dan bilangan nol.
Cukup banyak penemuannya yang mempermudah kita dalam kehidupan sehari-hari, dan berkat karyanya yang berjudul Al Mukhtasar fi Hisab Al Jabr wal Muqabalah, beliau diberi julukan Bapak Aljabar. Untuk lebih jelasnya, anda dapat membaca postingan dibawah ini
Al Khawarizmi dan Logika Matematika Jodoh
Suatu ketika, Al Khawarizmi diberikan pertanyaan oleh seseorang tentang mencari jodoh orang terbaik *apa itu Jodoh?*. Sang Bapak Aljabar menjawabnya dengan sedikit algoritma. Berikut jawaban beliau:
“Agama memiliki nilai 1, sedangkan hal yang lain memiliki nilai 0“
- Jika wanita/pria tersebut baik agamanya, maka ia memililiki nilai 1.
- Jika ia cantik/tampan, tambahkan bilangan 0 dibelakangnya. Maka nilainya menjadi 10.
- Jika ia memiliki harta yang berlimpah (Kaya), tambahkan 0 kembali dibelakangnya. Sehingga nilainya menjadi 100.
- Dan jika ia berasal dari keturunan orang baik-baik dan terhormat, tambahkan kembali 0 dibelakangnya. Jadi nilainya menjadi 1000.
- Sebaliknya jika ia cantik/tampan, mempunyai harta melimpah dan berasal dari keluarga terhormat tetapi tidak punya agama maka nilainya hanya 0.
Itulah jawaban dari Bapak algoritma mengenai mencari jodoh terbaik. Hal yang digaris bawahi disini adalah Al Khawarizmi memberitahu kepada kita khususnya yang masih singel namun tidak menutup kemungkinan untuk yang sudah ganda campuran, hendaklah menjadikan “AGAMA” sebagai kriteria pertama dalam mencari pasangan hidup.
Karena jika agamanya baik maka kelebihan-kelebihannya yang lain akan menjadi kebaikan berlipat ganda. Akan tetapi lain halnya jika agamanya tidak ada, maka tidak ada gunanya segala kelebihan yang ia miliki.
Dan Agama yang dimaksud disini bukan hanya sekedar pengetahuan atau sebatas hitam diatas putih, tetapi lebih ke pemahamannya dan pengamalananya pada agama yang ia percayai. Bagaimana ia memahami apa yang diajarkan agamanya dan dapatkah ia mengamalkannya apa yang sudah dipahami pada ajaran agamanya.
Mungkin cukup sekian, pembicaraan mengenai “Matematika Jodoh dari Al Khawarizmi“. Semoga ada ilmu yang kita peroleh sama-sama dari beliau dan jangan lupa terus evaluasi diri agar jadi manusia lebih baik lagi, karena Laki-laki yang baik akan mendapat perempuan yang baik begitupun sebaliknya.
Jika ada salah kata mohon dimaafkan, karena saya manusia yang tidak akan luput dari namanya dosa. Keep calm and stay love programming !!! Wasallam.
Lalu bagaimana tanggapan kalian mengenai Rumus Matematika Jodoh diatas? Jangan lupa tulis tanggapan teman-teman di kolom komentar..
Sumber :
- Keluarga Cinta. 2015.”Mencari Istri Terbaik dengan Matematika Al Khawarizmi”. http://keluargacinta.com/mencari-istri-terbaik-dengan-matematika-al-khawarizmi [Diakses 22 November 2016]
sepakat ” hendaklah menjadikan “AGAMA” sebagai kriteria pertama dalam mencari pasangan hidup”
Saya juga sependapat 😀
Widiiih mas tumbrn bahasannya agak berat inii
Yp nomor satu itu mang agama sih mnurutku, kriteria terbaik itu ya seiman
Wah biasanya kurang berat yah mba ckckckck
hrs diinget baik2 nih…
So pasti,,,,
Setuju!!!!
Wajib Setuju
Ohh asal quote itu dri bapak ini ya..
Baru tau..
Hihihi Alhamdulillah kalo jadi tahu
Saya pernah denger tentang 1 dan 0 itu
Kirain sebelumbya itu dari hadist ternyata pemikiran tokoh Algoritma islam
Baru tau Saya. Nice post
Hihi awalnya saya mengira begitu,,, tapi mungkin Al Khawarizmi mendapatkannya dari Al Qur’an…
Ini baru pencerahan.. Menarik sekali.
Terima kasih loch Mas Rahmat
Gimana Liga Blogger Indonesia 2017 ?? ikut kembali tidak??
Rumit kang, rumitttttt!
Tidak ada yang rumit bagi seorang Guru Blogger dari Tanah Serambi Mekkah
sebuah algoritma yang bagus 🙂
Bagus Banget kalo diterapin 😀
matematika jodoh, jodoh bisa dihitung juga ya,,
bantuin hitungin jodoh gue dong bang?.. hehe
duhhhh coba baca baik baik dech postingannya,, jangan baca judul nya hihihi
Intinya agama yang menjadi semuanya bernilai betul tidak mas?
Hehehe
Betul sekali mba Vika,, inti dari memilih jodoh terbaik adalah Agama yang baik