Sebuah pertanyaan yang sering banyak orang tanyakan saat ingin memulai sebuah bisnis online. Dan pertanyaan itu pun, acap kali selalu terbesit dalam benakku. Bagaimana tidak? Dikala kebutuhan hidup senantiasa menanjak namun pendapatan bulanan enggan untuk beranjak. Hal itu buatku harus memutar otak lebih cepat dari pada perputaran bumi pada porosnya. Saat ini, bisnis online memang sedang ramai dibicarakan tidak di Indonesia saja tetapi disetiap belahan dunia. Pasalnya, bisnis ini terlihat mudah dijalankan dan menghasilkan untung yang besar sehingga cocok dijadikan pekerjaan sampingan (side job). Yah, Kebanyakan orang mungkin hanya melihat dari luarnya namun yang namanya sebuah bisnis apapun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan pasti perlu adanya sebuah kerja keras dan kemauan untuk belajar terus menerus.
Bisnis online terdiri dari 2 suku kata yaitu “Bisnis” dan “Online“. Bisnis bisa diartikan sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan profit (keuntungan) sedangkan online adalah suatu keadaan dimana sebuah perangkat komputer terkoneksi atau terhubung dengan jaringan internet. Sehingga dapat disimpulkan, bisnis online adalah sebuah aktifitas pada jaringan internet yang dapat menghasilkan profit atau keuntungan bagi yang melakukannya.
Pada penerapannya, bisnis ini hampir sama dengan bisnis offline. Jika bisnis online, kita hanya memerlukan sebuah website atau akun media sosial sebagai sarana untuk menjual barang atau jasa sedangkan untuk bisnis offline sendiri memerlukan sebuah tempat fisik sebagai sarananya. Berbeda dengan bisnis offline yang cukup memerlukan modal yang besar, bisnis online hanya memerlukan modal yang cukup kecil bahkan nyaris tanpa modal. Tak khayal sudah banyak bisnis offline yang sudah bermigrasi menjadi online karena dinilai lebih menguntungkan dibeberapa hal, seperti jangkauan lebih luas dan bisa diakses 24 jam.
Beberapa tahun belakangan ini, memang banyak sekali yang berlomba-lomba membangun bisnis ini ada yang menjadi reseller/dropshipper produk, konsultan online, bloger profesional, jasa penulisan artikel dan masih banyak lagi. Salah satu yang terlihat jelas adalah banyaknya bermunculan situs-situs e-commerce di tanah air seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan masih banyak lagi lainnya. Tak hanya situs e-commerce saja, media sosial pun tak luput disinggahi eforia bisnis ini. Kita bisa lihat cukup banyak akun instagram yang sering menawarkan barang dan jasa mereka dengan tagline “Cek IG kita yah kakak!!”.
Jika kita mulai sekarang apakah sudah terlambat?
Tidak ada kata terlambat dalam sebuah memulai bisnis, asal kita mau terus belajar online untuk terus mengembangkan bisnis yang kita jalani.
Namun sebelum membangun bisnis online, ada baiknya kita mencari tahu prospek bisnis ini untuk memperhitungkan segala kemungkinan baik buruk yang mungkin akan terjadi. Apakah akan memberikan keuntungan atau malah sebaliknya. Prospek sendiri dapat diartikan sebuah peluang yang muncul didasari oleh usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mendapatkan sejumlah keuntungan.
Dengan mencari tahu secara rinci, kita dapat mengetahui bagaimana prospek kedepannya dan mengetahui strategi apa saja yang dapat mengembangkan bisnis ini. Jika kita melihat bisnis online diluar negeri sudah banyak orang-orang yang sukses berkat bisnis ini. Salah satunya Jack Ma pendiri Alibaba Group. Salah satu e-commerce terbesar didunia ini mampu menarik perhatian dunia dengan mencatatkan transaksi online senilai USD 1,47 Miliar dalam kurun waktu tujuh menit. Dan pada kuartal akhir 2016, Alibaba grup mengumumkan total pendapatannya pada akhir tahun 2016 adalah sebesar USD 7.6 Miliar meningkat 54% dari tahun lalu.
Menurut data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132.7 juta dari total penduduk 256.2 juta jiwa. Artinya sudah sekitar 51.8% penduduk Indonesia sudah mengenal internet. Angka pengguna internet naik cukup signifikan sebesar 66.4%, jika dibandingkan pengguna ditahun 2014 yang baru mencapai angka 88.1 juta. Dengan pengguna internet aktif sebanyak itu, mampu menempatkan Indonesia menjadi negara ke 12 dengan pengguna jaringan internet terbanyak berdasarkan versi Internet Live Stats.
Artinya sekitar 63,5% dari total pengguna internet di Indonesia sudah pernah melakukan transaksi online. Dikutip dari portal berita Tribun News, diperkirakan total transaksi online di Indonesia pada tahun 2016 sekitar USD 4,89 miliar. Dari data tersebut, bisa dipastikan bisnis online cukup menjanjikan. Menurut data survei APJII, transaksi online didominasi oleh pembelian tiket sekitar 34.1 juta orang, diurutan kedua pembelian kebutuhan rumah tangga sekitar 29.4 juta orang. Posisi selanjutnya adalah pembelian pakaian/fashion sekitar 4.7 juta orang dan diurutan terakhir pemesanan hotel sekitar 4.5 juta orang.
Terlihat sudah cukup banyak masyarakat Indonesia yang bertransaksi online. Ini akan menjadi hal yang mudah bagi anda dalam membangun bisnis online. Tinggal bagaimana pandai-pandainya anda dalam mengembangkannya. Mulai dari mempersiapkan produk yang akan dijual, mencari lapak yang menguntungkan baik website bisnis atau e-marketplace serta cara promosikannya.
Strategi Promosi
Tantangan terbesar saat terjun pada setiap bisnis adalah bagaimana cara mempromosikan barang dan jasa kita. Sukses atau tidaknya sebuah bisnis tergantung pada bagaimana cara mempromosikannya. Untuk para pemain pemula, mungkin akan sedikit kesulitan mencari-cari strategi promosi yang efektif terlebih lagi pada bisnis online. Sebetulnya ada banyak cara promosi online (digital marketing) pada bisnis online seperti membangun website, membuat content marketing, promosi melalui media sosial, menjual melalui e-marketplace, dan lain-lain.
Sebenarnya masih ada banyak cara yang bisa anda coba untuk mempromosikan bisnis online. Hal yang paling diperhatikan dalam promosi adalah bagaimana cara kita untuk menarik minat orang untuk membeli produk yang kita tawarakan.
Tingkat Kepercayaan Masih Rendah
Dari grafik diatas, kita bisa menarik kesimpulan bawah tingkat kepercayaan bertransaksi online di Indonesia masih dikategorikan rendah. Inilah yang menjadi tantangan dalam menjalankan bisnis online. Pasalnya, sebagian orang masih nyaman berbelanja dengan sistem offline dengan alasan bisa melihat, merasakan dan mencobanya secara langsung produk yang ditawarkan serta merasa transaksi lebih aman. Faktor keamanan menjadi faktor utamanya. Ketakutan terbesar ketika berbelanja online menurut sebagian orang adalah produk yang diterima tidak sesuai dengan keinginan atau sudah transfer namun produk tak kunjung sampai.
Permasalahan akan keamanan memang cukup vital. Namun dengan perkembangan teknologi yang semakin membaik, berbagai metode pun bermunculan untuk memberikan solusi terbaik dalam keamanan bertransaksi online. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode “COD” (Cash On Delivery). Metode ini dinilai paling aman bagi sebagian orang, dimana pembeli melakukan pembayaran langsung kepada penjual/kurir ketika produk sudah berada ditangan. Ada pula metode “Rekening Bersama“, dimana ada peran orang ketiga dalam transaksi ini sebagai perantara pembayaran. Tahapan dalam metode ini adalah pembeli melakukan pembelian produk kepada penjual, kemudian pembeli melakukan pembayaran kepada penyedia rekening bersama yang bersifat independen dan netral. Selanjutnya penjual mengirimkan produk yang dipesan, saat produk sudah sampai ketangan pembeli maka penyedia rekening bersama melakukan pembayaran kepada penjual. Sudah banyak e-marketplace menggunakan metode rekening bersama.
Sebuah kepercayaan (trust) dari konsumen/pembeli memang erat hubungannya dengan aktifitas bisnis bahkan menjadi faktor utama. Kepercayaan konsumen akan timbul jika konsumen merasa yakin dengan reliabilitas serta intergritas dari produsen/penjual yang dipercayainya. Saat kepercayaan itu sudah dapatkan, maka konsumen pun akan loyal membeli produk anda dengan jumlah yang besar.
Mari kita jawab pertanyaan “Apakah prospek bisnis online di Bumi pertiwi menjanjikan?“
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Bisnis Online” memang menjanjikan dan sudah banyak orang yang sukses karenanya. Melihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang mayoritas sudah melek teknologi khususnya dalam penggunaan internet. Sekitar 132.7 juta orang pengguna Internet di Bumi pertiwi dan 63.5 % nya sudah pernah melakukan transaksi online.
Artinya, hal yang cukup mudah bagi anda untuk memperkenalkan dan mempromosikan bisnis yang anda ingin bangun. Bisnis ini akan menjanjikan jika anda mampu mengatur dengan baik. Salah satunya adalah mampu mengatur pelayanan yang prima kepada konsumen anda. Dengan memberikan pelayanan yang tidak mengecewakan kepada konsumen, anda akan mendapat kepercayaan dari konsumen serta mendapatkan pelanggan. Saat kepercayaan tersebut didapat, konsumen pun akan loyal kepada produk-produk anda bahkan secara tidak langsung akan membantu mempromosikan produk anda.
Dan itulah sedikit gambaran tentang prospek bisnis online di Bumi pertiwi. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan bisa menjawab tanda tanya kepada bisnis yang sedang jadi primadona ini. Jika ada hal yang kurang jelas, anda bisa mengutarakannya pada kolom komentar yang sudah disediakan dibawah tulisan ini.
Semoga bermanfaat dan salam SUKSES !!